Wednesday, 11 April 2012
KESADARAN KEBANGSAAN DI ASIA AFRIKA
A. PAHAM-PAHAM BARU
1. Liberalisme
Liberalisme
merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan
individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, yang artinya kebebasan,sedangkan dalam bahasa Inggris, liberty, artinya
kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu untuk
memiliki tempat tinggal, mengeluarkan pendapat, dan berkumpul.
Pada
hakikatnya, paham liberalisme ini timbul karena reaksi terhadap
penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman
absolute monarchie. Orang ingin melepaskan dirinya dari kekangan manusia, ini dikemukakan oleh Rousseau dalam bukunya Du Contrat Sosial.
2. Sosialisme
Sosialisme
adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara
kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia. Kata
sosialisme berasal dari bahasa Latin, socius,artinya kawan.
Tujuan sosialisme adalah mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan
mengendalikan secara kolektif sarana produksi dan memperluas tanggung
jawab negara bagi kesejahteraan rakyat.
Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Society an Essay on the Formation of Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme.
Tokoh
lainnya adalah Saint Simon, Piere Proudon, Charles Fourier, Karl
Marx. Seorang yang dikenal sebagai Bapak Sosialisme adalah Karl Marx
dalam tulisannya DasKapital yang mengatakan bahwa sejarah
masyarakat merupakan perjuangan-perjuangan kelas, semboyan mereka
“bersatulah kaum proletar sedunia.” Titik berat dari paham ini adalah
pada masyarakat bukan individu, dan dalam hal ini sosialisme
merupakan lawan dari liberalisme.
3. Pan-Islamisme
Pan-Islamisme
adalah paham yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam sedunia.
Paham ini berasal dari gagasan Jamaluddin al Afgani (1839 – 1897). Ide
tersebut sebenarnya secara samar-samar pernah dicanangkan oleh At
Tahtawi (1801 – 1873), seorang tokoh pembaharu Islam Mesir. Ia sudah
menyebutkan dua ide yaitu Islam dan patriotisme.
Ia
menegaskan bahwa antara ide Islam dan patriotisme tidak
bertentangan. Dua ide tersebut kemudian menjelma menjadi dua bentuk
persaudaraan, yaitu persaudaraan (ukhuwah) Islamiah dan persaudaraan (ukhuwah) wathaniah.
4. Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos,artinya rakyat, dan kratos, artinya
pemerintahan. Jadi, demokrasi dalam arti sempit adalah pemerintahan
di tangan rakyat. Dalam arti luas, demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk ikut
memengaruhi keputusan politik baik langsung atau tidak langsung.
Kondisi
yang memengaruhi terciptanya demokrasi adalah adanya kesepakatan
bersama dalam masalah yang fundamental dan upaya yang memungkinkan
kebebasan politik tumbuh di tengah negara. Demokrasi mula-mula
diterapkan di Yunani Kuno, yakni demokrasi langsung, kemudian
berkembang ke negara Eropa lainnya, dan akhirnya ke Indonesia.
5. Nasionalisme
Nasionalisme
adalah suatu paham rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air yang
ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang berkaitan dengan sejarah,
agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal dan keinginan
untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisinya sebagai milik
bersama dari anggota bangsa itu sebagai kesatuan bangsa. Bangsa
adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki
hasrat dan kemauan bersama untuk bersatu, karena adanya persamaan
nasib, cita-cita, kepentingan dan tujuan yang sama. Tokoh
nasionalisme atau pencetusnya adalah Joseph Ernest Renan, Otto Bouer,
Hans Kohn, dan Louis Sneyder. Hans Kohn berpendapat nasionalisme
adalah kesetiaan tertinggi individu yang diserahkan kepada bangsa dan
negaranya.
Munculnya nasionalisme dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
a. Magna Charta (1215) di Inggris yang kemudian menjadi akar demokrasi.
b. Adanya Piagam Bill of Right (1689) di Inggris.
c. Revolusi Prancis yang menumbuhkan demokrasi dan nasionalisme yang tercermin dalam
semboyan revolusi liberte, egalite, fraternite yang berkembang ke seluruh Eropa.
d. Pengaruh pemikiran dari Renaissance.
Selanjutnya, Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy mengatakan
bahwa prinsip-prinsip nasionalisme adalah hasrat untuk mencapai
kesatuan, hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai
keaslian, dan hasrat untuk mencapai kehormatan.
B. PERGERAKAN KEB ANGSAAN DI ASIA DAN AFRIKA
Di
kawasan Asia, kesadaran nasional baru bangkit sekitar permulaan abad
ke-20 untuk melepaskan cengkeraman dari kekuasaan Barat.Misalnya,
gerakan nasional India yang dipelopori oleh Mahatma Gandhi,gerakan
nasional Cina yang dipelopori oleh Sun Yat Sen, gerakan nasional
Turki yang dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha.
1. INDIA
Mahatma Gandhi mengajarkan beberapa hal.
1. Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk membuat dan memakai bahan buatan dalam
negeri sendiri.
2. Ahimsa, artinya melawan tanpa kekerasan (dilarang membunuh) artinya tidak berbuat
apa-apa.
3. Satyagraha, artinya gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan penjajah
(Inggris) sehingga disebut gerakan nonkooperatif.
4. Hartal, artinya berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Berkabung sebagai
tanda protes (mogok).
5. Purnaswaray, yaitu merdeka penuh.
Hasil
perjuangan rakyat India ialah pada tanggal 15 Agustus 1947 rakyat
mendapatkan status dominion dan berhak mengatur urusan dalam
negerinya sendiri. Pada tanggal 26 Januari 1950, negara India
mendapat kemerdekaan penuh dengan Nehru sebagai perdana menterinya.
2. CHINA
Sun Yat Sen, pelopor gerakan nasional Cina, mengajarkan Sun Min Chu I (tiga asas kerakyatan), yaitu Min Chu (nasionalisme), Min Chuan (demokrasi), dan Min Shen (sosialisme). Gerakan nasional Cina berhasil mengusir Inggris serta melahirkan Republik Cina (1912).
3. TURKI
Gerakan
nasional Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha. Sebelumnya,
terjadi Gerakan Turki Muda yang bertujuan untuk menyelamatkan Turki
dari keruntuhan, mengembangkan rasa nasionalisme, dan membulatkan
semangat kebangsaan Turki.
Adapun Gerakan Turki Muda meliputi hal-hal berikut.
1. Modernisasi Turki, yaitu membangun Turki secara modern.
2. Nasionalisme berarti menebalkan rasa kebangsaan Turki sehingga rakyat berjuang
mempertahankan Turki dari rongrongan penjajahan.
3. Demokrasi berarti membentuk pemerintahan atas dasar kedaulatan rakyat dengan
UUD, sebab keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan memperkukuh negara.
Selanjutnya, Kemal Pasha mengambil tindakan, antara lain,
1. memproklamasikan Turki menjadi republik pertama dengan Mustafa Kemal Pasha
sebagai presidennya pada tanggal 29 Oktober 1923;
2. melaksanakan pemerintahan modern, yakni pengesahan UUD, kota Ankara sebagai ibu
kota, modernisasi agama, dipakainya huruf Latin;
3. modernisasi ekonomi dengan cara mengadakan rencana pembangunan lima tahun;
4. modernisasi pertahanan dan persenjataan modern.
Label: SEJARAH XI
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)