Wednesday, 4 April 2012
Konsumsi Dalam Ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar konsep konsumsi. Konsumsi merupakan kegiatan manusia
dalam penggunaan barang dan jasa untuk mengurangi atau menghabiskan daya
guna atau manfaat suatu barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. KEgiatan konsumsi tidak hanya terpaku pada barang saja, namun
juga meluas pada konsumsi jasa misalnya jasa angkutan kota, jasa
fotocopy, dan lain sebagainya.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pendapatan
2. Tingkat pendidikan
3. Tingkat kebutuhan
4. Kebiasaan masyarakat
5. Harga barang
6. Selera masyarakat atau mode
Tujuan Konsumsi
Setiap hari manusia melakukan kegiatan konsumsi, seperti makan dan minum. Apa tujuan manusia melakukan kegiatan konsumsi?
Tujuan konsumsi antara lain sebagai berikut:
1. Pendapatan seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk konsumsi
2. Konsumsi akan menciptakan tingkat permintaan masyarakat
3. Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada seseorang
4. Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang
Nilai Guna Barang
Pada
hakikatnya manusia memerlukan barang dan jasa karena barang dan jasa
itu memberikan kepuasan, manfaat, dan guna (utility) baik secara
langsung maupun tidak langsung. Nilai guna merupakan suatu kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dengan mengkonsumsi barang-barang,
Apabila nilai kepuasan itu tinggi maka tinggi pulalah nilai guna barang
tersebut.
Nilai guna barang dapat dibedakan menjadi dua, yakni nilai pakai dan nilai tukar.
1. Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai
pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk digunakan oleh
konsumen. Nilai pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai pakai
subjektif dan nilai pakai objektif.
· Nilai Pakai Subjektif,
merupakan kemampuan suatu benda untuk dapat dipakai dalam memenuhi
kebutuhan seseorang. Misalnya kacamata resep dokter, lukisan dan intan
utiara.
· Nilai Pakai Objektif, merupakan kemapuan suatu benda untuk
dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan pada umumnya. Misalnya beras,
pakaian, dan perumahan.
2. Nilai Tukar (value in exchange)
Nilai
tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang
lainnya. NIlai tukar dibedakan menjadi dua, yaitu nilai tukar subjektif
dan nilai tukar objektif.
· Nilai Tukar Subjektif, merupakan
kemampuan suatu benda sehubungan dengan penilaian seseorang bahwa benda
tersebut dapat ditukarkan dengan benda lain. Misalnya nelayan yang
mempuntai perahu.
· Nilai Tukar Objektif, merupakan kemampuan suatu
benda sehubungan dengan benda tersebut dapat ditukar dengan benda lain.
Misalnya emas dan uang.
Konsumsi Dalam Ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar konsep konsumsi. Konsumsi merupakan kegiatan manusia dalam
penggunaan barang dan jasa untuk mengurangi atau menghabiskan daya guna
atau manfaat suatu barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. KEgiatan konsumsi tidak hanya terpaku pada barang saja, namun
juga meluas pada konsumsi jasa misalnya jasa angkutan kota, jasa
fotocopy, dan lain sebagainya.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pendapatan
2. Tingkat pendidikan
3. Tingkat kebutuhan
4. Kebiasaan masyarakat
5. Harga barang
6. Selera masyarakat atau mode
Tujuan Konsumsi
Setiap hari manusia melakukan kegiatan konsumsi, seperti makan dan minum. Apa tujuan manusia melakukan kegiatan konsumsi?
Tujuan konsumsi antara lain sebagai berikut:
1. Pendapatan seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk konsumsi
2. Konsumsi akan menciptakan tingkat permintaan masyarakat
3. Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada seseorang
4. Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang
Nilai Guna Barang
Pada
hakikatnya manusia memerlukan barang dan jasa karena barang dan jasa
itu memberikan kepuasan, manfaat, dan guna (utility) baik secara
langsung maupun tidak langsung. Nilai guna merupakan suatu kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dengan mengkonsumsi barang-barang,
Apabila nilai kepuasan itu tinggi maka tinggi pulalah nilai guna barang
tersebut.
Nilai guna barang dapat dibedakan menjadi dua, yakni nilai pakai dan nilai tukar.
1. Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai
pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk digunakan oleh
konsumen. Nilai pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai pakai
subjektif dan nilai pakai objektif.
· Nilai Pakai Subjektif,
merupakan kemampuan suatu benda untuk dapat dipakai dalam memenuhi
kebutuhan seseorang. Misalnya kacamata resep dokter, lukisan dan intan
utiara.
· Nilai Pakai Objektif, merupakan kemapuan suatu benda untuk
dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan pada umumnya. Misalnya beras,
pakaian, dan perumahan.
2. Nilai Tukar (value in exchange)
Nilai
tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang
lainnya. NIlai tukar dibedakan menjadi dua, yaitu nilai tukar subjektif
dan nilai tukar objektif.
· Nilai Tukar Subjektif, merupakan
kemampuan suatu benda sehubungan dengan penilaian seseorang bahwa benda
tersebut dapat ditukarkan dengan benda lain. Misalnya nelayan yang
mempuntai perahu.
· Nilai Tukar Objektif, merupakan kemampuan suatu
benda sehubungan dengan benda tersebut dapat ditukar dengan benda lain.
Misalnya emas dan uang.
Ekonomi Makro Dan Mikro
Selama ini kita mengenal ekonomi sebagai
ilmu yang hadir untuk memecahkan realitas kelangkaan. namun apakah
kalian tau, bahwa pengkajian ilmu ekonomi dilakukan dalam dua tingkatan?
Kajian pertama meliputi interaksi rumah tangga dan perusahaan di pasar
untuk barang dan jasa tertentu. Dan kajian kedua meliputi operasi
perekonomian secara menyeluruh yang merupakan kumpulan dari semua
pengambil keputusan di semua pasar.
Dari kedua kajian itulah,
kemudian lahir teori ekonomi. Secara sederhana, teori ekonomi merupakan
bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan mekanisme dari kegiatan
ekonomi. Teori ekonomi dibagi menjadi duan yaitu teori ekonomi mikro dan
teori ekonomi makro.
Teori ekonomi mikro
Teori ini
mempelajari bagaimana rumah tangga atau perusahaan mengambil keputusan
dan melakukan interaksi di pasar tertentu. Dengan kata lain ilmu ekonomi
mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil
misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini
dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang
dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara
teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan
keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Teori Ekonomi Makro
Ilmu
ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan
nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar,
laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional. Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi
utama sebagai berikut :
Sejauh mana berbagai sumber daya telah
dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya
telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila
masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam
keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada
posisi kesempatan kerja penuh.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan
stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang
cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi.
Sebaliknya terjadi deflasi.
Sejauh mana perekonomian mengalami
pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi
pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam
distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu
membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional
didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara
umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli
sebagai berikut: 1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang
dimaksud uang adalah alat tukar. 2. DH Robertson; dalam bukunya Money,
ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam
pembayaran untuk mendapatkan barang-barang. 3. RG Thomas; dalam bukunya
Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian
barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran utang
Fungsi uang
1. Fungsi Asli a. Sebagai
alat tukar (medium of change) Dengan uang orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran
dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. b. Sebagai
satuan hitung (unit of account) Uang dipakai untuk menunjukkan nilai
berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga
dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat satuan hitung,
uang berperan untuk memperlancar pertukaran. c. Sebagai penyimpan nilai
(store of value) Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa
sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima
sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya,
maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan
jasa di masa mendatang. 2. Fungsi Turunan - Sebagai alat pembayaran -
Untuk menentukan harga - Sebagai alat pembayaran hutang - Sebagai alat
penimbun kekayaan - Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal) - Sebagai
alat untuk meningkatkan status sosial
Syarat - syarat uang
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi agar uang diterima di masyarakat adalah : 1.
Diterima secara umum (acceptability) 2. Memiliki nilai yang cenderung
stabil (stability of value) 3. Ringan dan mudah dibawa (portability) 4.
Tahan lama (durability) 5. Kualitasnya cenderung sama (uniformity) 6.
Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity) 7. Mudah dibagi
tanpa mengurangi nilai (divisibility
Klasifikasi uang
1. Full bodied money i
Nilai
yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang
digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal = nilai instrinsik. Jika uang
tersebut terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas
yang dikandungnya.
2. Representative full bodied money i
Uang ini
terbuat dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada
(nol). Uang jenis ini hanya mewakili (represent) dari sejumlah
barang/logam di mana nilai logam sebagai barang sama dengan nilainya
sebagai uang. Misal: surat emas (gold certificate) yang beredar di AS
sebelum ditarik pada tahun 1933.
3. Credit money i
Jenis uang
dimana nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang.
Dalam keadaan tertentu nilai sebagai barang tidak penting, seperti uang
kertas. Untuk memelihara nilai sebagai barang lebih rendah daripada
nilai sebagai uang maka pemerintah membatasi pencetakan uang.
Ekonomi Makro Dan Mikro
Selama ini kita
mengenal ekonomi sebagai ilmu yang hadir untuk memecahkan realitas
kelangkaan. namun apakah kalian tau, bahwa pengkajian ilmu ekonomi
dilakukan dalam dua tingkatan? Kajian pertama meliputi interaksi rumah
tangga dan perusahaan di pasar untuk barang dan jasa tertentu. Dan
kajian kedua meliputi operasi perekonomian secara menyeluruh yang
merupakan kumpulan dari semua pengambil keputusan di semua pasar.
Dari
kedua kajian itulah, kemudian lahir teori ekonomi. Secara sederhana,
teori ekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan
mekanisme dari kegiatan ekonomi. Teori ekonomi dibagi menjadi duan yaitu
teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro.
Teori ekonomi mikro
Teori
ini mempelajari bagaimana rumah tangga atau perusahaan mengambil
keputusan dan melakukan interaksi di pasar tertentu. Dengan kata lain
ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup
kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro
ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang
dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara
teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan
keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Teori Ekonomi Makro
Ilmu
ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan
nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar,
laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional. Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi
utama sebagai berikut :
Sejauh mana berbagai sumber daya telah
dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya
telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila
masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam
keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada
posisi kesempatan kerja penuh.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan
stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang
cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi.
Sebaliknya terjadi deflasi.
Sejauh mana perekonomian mengalami
pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi
pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam
distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu
membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Label: MATERI KELAS X